REVIEW JURNAL
Judul
Incessant Allocation Method for Solving Transportation Problems
Jurnal
Operation Research
Volume dan Halaman
6 ; 236-244
Tahun
2016
Penulis
Mollah Meshabuddin Ahmed, Aminur Rahman Khan, Faruque Ahmed,Md Sharif Uddin
Reviewer
Lidya Clarisha Sianipar











“ ABSTRAKSI “
            Bagian ini membahas tentang abstraksi yang terdapat pada jurnal ini. Abstraksi merupakan  bentuk ringkasan umum dari isi suatu dokumen atau jurnal yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Pembahasan yang  dibahas pada jurnal ini  yaitu tentang “Gencarnya Metode Alokasi untuk Menyelesaikan Masalah Transportasi “. Bagian abstraksi jurnal ini menjelaskan tentang industri yang memerlukan perencanaan dalam mengangkut produk mereka dari sentra produksi ke pengguna akhir dengan biaya transportasi minimal untuk memaksimalkan keuntungan. Proses ini dikenal sebagai masalah transportasi yang digunakan untuk menganalisis dan meminimalkan biaya transportasi. Dalam prosedur pemecahan masalah transportasi, menemukan sebuah solusi yang layak dasar awal adalah prasyarat untuk mendapatkan solusi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah algoritma " Gencarnya Metode Alokasi" untuk mendapatkan solusi yang layak dasar awal untuk masalah transportasi. Beberapa nomor dari masalah numerik juga dipecahkan untuk membenarkan metode. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa algoritma yang diusulkan adalah efektif dalam memecahkan masalah transportasi.


Bagian 1“ Pengantar”
Transportasi Masalah (TP) adalah salah satu subclass Masalah Linear Programming di mana tujuannya adalah untuk mengangkut berbagai jumlah dari komoditi homogen tunggal yang awalnya disimpan di berbagai asal ke tujuan yang berbeda sedemikian rupa bahwa biaya transportasi total minimum. Untuk mencapai tujuan ini kita harus mengetahui jumlah dan lokasi dari persediaan yang tersedia dan jumlah yang diminta. Selain itu, kita juga tahu biaya unit transportasi komoditas yang akan diangkut dari berbagai asal-usul ke berbagai tujuan.
Masalah transportasi yang seimbang dan masalah transportasi tidak seimbang adalah jenis TP. Jika jumlah dari persediaan semua sumber adalah sama dengan jumlah dari tuntutan semua tujuan, masalah ini disebut sebagai TP seimbang. Di sisi lain, masalah ini disebut sebagai TP tidak seimbang.

Bagian 2 “Bentuk Tabel Model Transportasi”
 Matriks Biaya adalah salah satu dari mereka yang mewakili satuan biaya transportasi cij, menunjukkan biaya pengiriman satu unit dari asal-i ke tujuan j-th. Hasil dari matriks ini adalah matriks transportasi variabel xij, yang menunjukkan jumlah dikirimkan dari sumber th i- ke tujuan j-th. sisi kanan dan bawah dari tabel transportasi menunjukkan jumlah persediaan ai tersedia di sumber i dan jumlah yang diminta bj di tujuan j.

Bagian 3”Formulasi Matematis Masalah Transportasi”
TP dapat dinyatakan sebagai masalah alokasi di mana ada sumber m (pemasok) dan n tujuan (cus-tomers). Masing-masing dari sumber m dapat mengalokasikan ke salah satu n tujuan pada per unit biaya tercatat cij (unit biaya trans-portation dari sumber i ke tujuan j). Setiap sumber memiliki pasokan unit ai, 1 ≤ i ≤ m dan setiap destina-tion memiliki permintaan dari unit bj, 1 ≤ j ≤ n. Tujuannya adalah untuk menentukan rute yang harus dipilih dan ukuran pengiriman pada mereka rute, sehingga total biaya transportasi permintaan rapat, mengingat kendala pasokan, diminimalkan.
Bagian 4 “Ilustrasi Metode Usulan”
Dalam penelitian ini, alokasi (dari alokasi pertama yang alokasi terakhir) di sel biaya didistribusikan dengan cara con-tinuous, dan untuk mengikuti proses ini, metode yang diusulkan disebut sebagai "Gencarnya Alokasi Method (IAM)" untuk Memecahkan TP. perkembangan logis dari proses yang diusulkan untuk memecahkan biaya meminimalkan TP diilustrasikan di bawah ini:
       Langkah 1: Merumuskan TP. Untuk masalah yang tidak seimbang, kita tidak memerlukan untuk menyeimbangkan masalah transportasi.
       Langkah 2: Cari cij sel biaya terkecil dalam tabel transportasi untuk membuat alokasi pertama. Mengalokasikan xij = min (ai, bj) dalam sel (i, j). Dalam kasus dasi, pilih sel dimana alokasi maksimum dapat dialokasikan. Sekali lagi dalam kasus sel biaya yang sama dan alokasi pilih sel yang jumlah permintaan dan penawaran maksimum pada tabel transportasi yang asli. Akhirnya jika semua ini adalah sama, pilih sel secara acak.
       Langkah 3: Sesuaikan pasokan dan kebutuhan permintaan di baris masing- masing
• Langkah-4: Akhirnya menghitung biaya transportasi total yang adalah jumlah dari produk biaya dan Korespon-genangan nilai dialokasikan.

Bagian 5 “Prosedur untuk Memecahkan Masalah Maksimalisasi”
Ada beberapa TP di mana tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan daripada meminimalkan biaya transportasi dikenal sebagai maksimalisasi keuntungan TP. Dalam prosedur solusi dari maksimalisasi keuntungan TP, untuk menemukan sebuah IFB ternyata, al-lokasi yang akan dibuat di sel keuntungan tertinggi, bukan di sel biaya terendah. Dalam metode penelitian yang diusulkan ini juga telah diterapkan untuk memecahkan TP memaksimalkan keuntungan.

Bagian 6 “Masalah numerik”
Dalam penelitian ini 15 masalah ini diselesaikan secara acak dari berbagai literatur dan buku hanya untuk menganalisis sempurna-ness dan untuk membenarkan kegunaan metode ini.

Bagian 6.1 “Solusi dari masalah dengan Ilustrasi”
Solusi ilustrasi membuat teorema dipahami pembaca. Mengingat ini hanya solusi dari BTP-4 dari minimisasi biaya TPS diilustrasikan, formulasi matematis dari masalah ini ditunjukkan pada Tabel .
Alokasi berbagai sel dari masalah di atas dapat dilihat pada Tabel 7 dan ini adalah IFB ternyata untuk masalah
• Alokasi Pertama: Alokasikan 60 = min (60, 95) dalam sel (6, 5) yang merupakan biaya sel terkecil di antara semua sel biaya BTP-4. Mencoret baris 6-th sebagai alokasi memenuhi baris ini ini dan sepanjang kolom 5-th, permintaan berkurang sampai 35 = (95-60).
• Alokasi Kedua: Sekarang biaya sel terkecil sepanjang kolom 5-th adalah 2 muncul dalam sel (5, 5) dan mengalokasikan penurunan permintaan 35 di sel ini. Dalam hal ini kolom 5-th habis dan pasokan di sepanjang baris 5-th dikurangi menjadi 65 = (100 - 35).
• Dengan mengikuti prosedur yang sama Ketiga Alokasi adalah 65 dalam sel (5, 3). Alokasi keempat adalah 75 dalam sel (2, 3). Alokasi kelima adalah 5 dalam sel (2, 4). Alokasi keenam adalah 35 dalam sel (4, 4). Alokasi ketujuh adalah 55 dalam sel (4, 2), Alokasi Kedelapan adalah 30 dalam sel (1, 2). Alokasi kesembilan adalah 65 dalam sel (1, 6). Kesepuluh al-lokasi 25 dalam sel (1, 1) dan alokasi terakhir adalah 50 dalam sel (3, 1) yang dibuat.
Akhirnya Total biaya transportasi adalah
• ,
            60 × 1 + 35 × 2 + 65 × 5 + 75 × 10 + 5 × 7 + 35 × 6 + 55 × 3 + 30 × 4 + 65 × 2 + 25 × 12 + 50 × 4 = 2365


Bagian 7. Exceptionality Metode Usulan
Penelitian ini menemukan dua exceptionalities yang adalah sebagai berikut:
• Metode ini tidak memerlukan menyeimbangkan masalah transportasi tidak seimbang untuk menemukan solusi awal.
            • Metode ini selalu menghasilkan sebuah solusi yang layak dasar awal untuk masalah transportasi yang seimbang
Ba


Bagian 7.1. Penjelasan dari Exceptionality Kedua
Dalam TP seimbang, untuk alokasi baik satu baris atau satu kolom habis kecuali akhir alloca-tion. Jika kedua dari baris dan kolom habis untuk alokasi tunggal, satu nol ditugaskan untuk membuat num-ber alokasi sama dengan jumlah baris dan kolom. Hanya alokasi akhir habis kedua baris dan kolom bersama-sama. Sekarang untuk m × matriks n transportasi jumlah sel mengalokasikan yang menjadi [(m + n - 2) + 1] = (m + n - 1). Menurut definisi IFB ternyata, ini memastikan starting / solusi awal adalah layak jadi-lution dasar untuk TPS yang seimbang.
Bagian  8 Hasil dan Pembahasan

            Dalam penelitian ini, metode TP klasik untuk menemukan sebuah IFB ternyata dipelajari secara rinci. Hamdy A. Taha TORA peranti lunak yang digunakan untuk menemukan IFB ternyata untuk metode (NWCR, LCM dan VAM) dan untuk menemukan hasil yang optimal. Sekali lagi hasil awal untuk IAM dihitung secara manual. Akhirnya berbagai perbandingan matematis antara hasil yang diperoleh dengan metode yang ada, dan IAM ditunjukkan dalam Tabel
Dalam perbandingan terutama hasil awal yang diperoleh dengan berbagai metode yang akan ditampilkan. Persentase kebenaran dihitung dengan menggunakan rumus [% dari kebenaran = 100 - {(hasil awal - hasil yang optimal) * 100 / hasil yang optimal)}] untuk minimisasi biaya TPS. Sekali lagi, untuk masalah transportasi maksimalisasi keuntungan persentase ini ob-tained dengan rumus [% dari kebenaran = 100 - {(hasil optimal - hasil awal) * 100 / hasil yang optimal}]. Ini re-sult dipelajari hanya untuk mengevaluasi diperoleh IFB ternyata numerik baik sama dengan hasil yang optimal atau lebih dekat ke hasil op-timal. Selama proses ini teramati bahwa di sebagian besar kasus IFB ternyata diperoleh IAM adalah numerik optimal atau lebih dekat ke nilai optimal.

Bagian 9 Kesimpulan

Tujuan dari setiap industri adalah untuk mengangkut barang dari sumber ke tujuan dengan biaya minimum. minimalisasi biaya transportasi merupakan salah satu tujuan utama untuk memaksimalkan keuntungan. Pada artikel ini, kami mengusulkan suatu prosedur yang efisien untuk menemukan sebuah IFB ternyata untuk meminimalkan biaya transportasi. evaluasi metodis mengusulkan saya-arman ini juga dilakukan untuk kedua TP seimbang dan tidak seimbang. Kami juga menggunakan metode ini dalam memecahkan TP memaksimalkan keuntungan untuk membenarkan penerapannya dalam semua jenis TP. Hal ini juga mengamati bahwa metode kami biasanya menghasilkan nilai minimal dan maksimal masing-masing untuk biaya meminimalkan TP dan memaksimalkan keuntungan TP.Akhirnya metode yang diusulkan disajikan dalam makalah ini mengklaim aplikasi yang luas dalam memecahkan TP.

Link jurnal :
https://www.researchgate.net/publication/303685359_Incessant_Allocation_Method_for_Solving_Transportation_Problems

Komentar

  1. permisi mau tanya, pada kasus ketiga ,ketika c ij = ai = bj maksd nya itu gimana kak? mohon penjelaasnnya kak lagi bahas jurnal ini soalnya

    BalasHapus
  2. permisi mau tanya, pada kasus ketiga ,ketika c ij = ai = bj maksd nya itu gimana kak? mohon penjelaasnnya kak lagi bahas jurnal ini soalnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KODE ETIK INDUSTRIAL ENGINEERING